Minggu, 03 Juni 2012

Aturan Klasifikasi Baru pada Kasus Perdarahan Akibat Varises Esofagus

rekomendasi baku, tetapi para pasien dengan kadar kreatinin yang tinggi memiliki prognosis buruk sehingga membutuhkan intervensi agresif berupa pemasangan transjugular intrahepatic portosystemic shunt (TIPS) sedini mungkin. Temuan ini berdasarkan hasil sebuah studi di Spanyol, yang dipublikasikan di American Journal of Gastroenterology pada bulan Mei 2011. Tim peneliti menjelaskan bahwa seusai perdarahan akut akibat varises esofagus, para pasien yang berisiko tinggi bisa memperoleh manfaat dari keputusan segera untuk melakukan manajemen agresif tersebut, sementara pasien-pasien yang berisiko rendah tidak perlu mendapat intervensi demikian. Namun, risiko kematian pada beragam subkelompok pasien setelah mendapat terapi sesuai rekomendasi baku, yakni kombinasi obat vasoaktif dan ligasi endoskopik, tidak diketahui.     
Untuk menginvestigasi hal ini, dr. Salvador Augustin dan kolega (dari Hospital Universitari Vall d'Hebron, Barcelona) menganalisis hasil terapi pada 162 pasien sirosis dengan perdarahan akut akibat varises esofagus yang mendapat kombinasi terapi farmakologik (somatostatin plus antibiotik) dan ligasi endoskopik darurat. Pasien dengan derajat keparahan Child-Pugh A atau Child-Pugh B tanpa perdarahan aktif dikategorikan sebagai pasien risiko rendah; pasien dengan derajat keparahan Child-Pugh B dengan perdarahan aktif atau Child-Pugh C digolongkan sebagai pasien risiko tinggi.
Dari 162 pasien tersebut, 23 pasien (14%) menolak melanjutkan studi dan 26 pasien (16%) meninggal dalam 6 minggu pertama follow-up. Stratified mortality 6-minggu tercatat sebesar 7% pada kelompok risiko rendah dan 33% pada kelompok risiko tinggi. Namun, pada kelompok risiko tinggi, angka kematian pada subkelompok pasien dengan kadar kreatinin <1,0 mg/dL ternyata hampir sama dengan angka kematian pada kelompok pasien risiko rendah, yakni 8%; di lain pihak, angka kematian tercatat sebesar 46% pada subkelompok pasien dengan kadar kreatinin 1,0 mg/dL atau lebih.
Para peneliti menegaskan bahwa keputusan segera untuk melakukan TIPS dapat membawa perubahan positif bagi pasien-pasien dengan perdarahan akut akibat varises esofagus yang berisiko tinggi. "Pada studi observasional ini, kami menunjukkan bahwa kriteria yang dipakai sebelumnya untuk mengidentifikasi pasien-pasien tersebut boleh jadi tidak adekuat sehingga diperlukan aturan klasifikasi baru (Child-Pugh C dengan ambang batas kreatinin = 1,0 mg/dL) guna mengidentifikasi populasi risiko tinggi dengan lebih baik, dalam rangka mengoptimalkan penggunaan TIPS dalam praktik klinis dan untuk tujuan penelitian," dr. Salvador menyimpulkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar