rekomendasi baku, tetapi para pasien dengan kadar kreatinin yang tinggi
memiliki prognosis buruk sehingga membutuhkan intervensi agresif berupa
pemasangan transjugular intrahepatic portosystemic shunt (TIPS)
sedini mungkin. Temuan ini berdasarkan hasil sebuah studi di Spanyol,
yang dipublikasikan di American Journal of Gastroenterology pada bulan
Mei 2011. Tim peneliti menjelaskan bahwa seusai perdarahan akut akibat
varises esofagus, para pasien yang berisiko tinggi bisa memperoleh
manfaat dari keputusan segera untuk melakukan manajemen agresif
tersebut, sementara pasien-pasien yang berisiko rendah tidak perlu
mendapat intervensi demikian. Namun, risiko kematian pada beragam
subkelompok pasien setelah mendapat terapi sesuai rekomendasi baku,
yakni kombinasi obat vasoaktif dan ligasi endoskopik, tidak
diketahui.
Untuk menginvestigasi hal ini, dr. Salvador
Augustin dan kolega (dari Hospital Universitari Vall d'Hebron,
Barcelona) menganalisis hasil terapi pada 162 pasien sirosis dengan
perdarahan akut akibat varises esofagus yang mendapat kombinasi terapi
farmakologik (somatostatin plus antibiotik) dan ligasi endoskopik
darurat. Pasien dengan derajat keparahan Child-Pugh A atau Child-Pugh B
tanpa perdarahan aktif dikategorikan sebagai pasien risiko rendah;
pasien dengan derajat keparahan Child-Pugh B dengan perdarahan aktif
atau Child-Pugh C digolongkan sebagai pasien risiko tinggi.
Dari 162 pasien tersebut, 23 pasien (14%) menolak melanjutkan studi dan 26 pasien (16%) meninggal dalam 6 minggu pertama follow-up. Stratified mortality
6-minggu tercatat sebesar 7% pada kelompok risiko rendah dan 33% pada
kelompok risiko tinggi. Namun, pada kelompok risiko tinggi, angka
kematian pada subkelompok pasien dengan kadar kreatinin <1,0 mg/dL
ternyata hampir sama dengan angka kematian pada kelompok pasien risiko
rendah, yakni 8%; di lain pihak, angka kematian tercatat sebesar 46%
pada subkelompok pasien dengan kadar kreatinin 1,0 mg/dL atau lebih.
Para
peneliti menegaskan bahwa keputusan segera untuk melakukan TIPS dapat
membawa perubahan positif bagi pasien-pasien dengan perdarahan akut
akibat varises esofagus yang berisiko tinggi. "Pada studi observasional
ini, kami menunjukkan bahwa kriteria yang dipakai sebelumnya untuk
mengidentifikasi pasien-pasien tersebut boleh jadi tidak adekuat
sehingga diperlukan aturan klasifikasi baru (Child-Pugh C dengan ambang
batas kreatinin = 1,0 mg/dL) guna mengidentifikasi populasi risiko
tinggi dengan lebih baik, dalam rangka mengoptimalkan penggunaan TIPS
dalam praktik klinis dan untuk tujuan penelitian," dr. Salvador
menyimpulkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar